Bank BUMN Dapat Suntikan Rp200 T, IHSG Menguat Pesat

Jumat, 12 September 2025 | 13:32:03 WIB
Bank BUMN Dapat Suntikan Rp200 T, IHSG Menguat Pesat

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan tren positif pada perdagangan Jumat. Menurut Hendra Wardana, Founder Stocknow, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan seiring sentimen positif dari kebijakan pemerintah yang mengalihkan dana Rp200 triliun dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia ke bank-bank BUMN atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

IHSG dibuka pada level 7.819 dan sepanjang sesi I bertahan di zona hijau. Pada penutupan sesi I, indeks berhasil menguat sebesar 80,76 poin atau 1,04% menjadi 7.828,66. Saham-saham bank BUMN terlihat kompak menguat, mencerminkan optimisme pelaku pasar terhadap langkah pemerintah tersebut.

Kebijakan Likuiditas Bank BUMN

Dana Rp200 triliun yang ditempatkan kembali ke sistem perbankan diharapkan memperkuat likuiditas bank-bank pelat merah, sekaligus membuka ruang ekspansi kredit ke sektor riil. Hendra menekankan bahwa pasar merespons kebijakan ini dengan optimisme tinggi, terbukti dari lonjakan harga saham perbankan dalam dua hari terakhir.

Langkah ini dinilai strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, karena bank BUMN memiliki peran penting sebagai penggerak kredit dan likuiditas dalam sistem keuangan nasional. Dengan tambahan modal ini, bank-bank pelat merah berpotensi meningkatkan pemberian kredit, mendukung usaha mikro, kecil, menengah, dan sektor produktif lainnya.

Saham Bank BUMN Melonjak

Secara spesifik, beberapa saham bank BUMN mencatat penguatan signifikan. Saham BBRI tercatat melesat 5,15%, seiring net buy asing Rp315 miliar. Saham BBNI naik 7,80% dengan net buy Rp21 miliar, sementara BBTN melonjak 6,27%, meski net buy asing hanya Rp755 juta. Saham BMRI juga tetap menguat 1,82%, walaupun dibukukan net sell asing Rp465 miliar.

Secara teknikal, saham-saham bank pelat merah ini masih memiliki ruang kenaikan. Target harga yang ditetapkan adalah: BBRI Rp4.270, BBNI Rp4.540, BMRI Rp4.750, dan BBTN Rp1.500. Hendra menekankan bahwa bank-bank BUMN diperkirakan akan tetap menjadi motor utama penggerak pasar saham dalam jangka menengah.

Peluang Saham Lain

Selain perbankan, Hendra juga menyoroti peluang pada saham-saham lain yang menunjukkan tren positif. Saham WIRG direkomendasikan sebagai pilihan menarik dengan target harga Rp200. Sementara saham media SCMA juga berpotensi menguat dengan target Rp350.

Dorongan bagi saham-saham ini datang dari perbaikan daya beli masyarakat dan tren pertumbuhan sektor digital serta media. Perbaikan konsumsi domestik dan adopsi teknologi menjadi katalis penting yang mendorong kenaikan harga saham di sektor terkait.

Sentimen Global Mendukung

Pasar saham domestik juga mendapat katalis positif dari bursa global. Indeks Dow Jones melonjak 1,36%, S&P500 naik 0,85%, dan Nasdaq menguat 0,72%. Bursa Eropa pun ditutup di zona hijau. Kombinasi sentimen global dan domestik ini memberikan momentum tambahan bagi IHSG untuk menguji level resistance di 7.930, sementara level psikologis 7.700 tetap menjadi support penting.

Hendra menekankan bahwa sentimen global ikut mendorong optimisme investor, terutama bagi saham-saham yang berhubungan dengan perbankan, konsumer, media, dan teknologi. Kehadiran katalis global ini memperkuat tren penguatan IHSG dalam jangka pendek.

Prospek Pasar dan Strategi Investor

Dengan adanya banjir likuiditas bank BUMN dan ruang pertumbuhan ekonomi yang masih luas, investor disarankan tetap mencermati sektor perbankan sebagai penggerak utama pasar. Selain itu, peluang juga terbuka pada sektor konsumer, media, dan teknologi untuk melengkapi portofolio investasi.

Penguatan saham bank BUMN diyakini akan berlanjut karena kombinasi faktor domestik dan global mendukung tren positif. Investor dapat memanfaatkan momentum ini untuk menyesuaikan strategi portofolio, menimbang saham-saham yang menunjukkan tren penguatan jangka pendek maupun jangka menengah.

Langkah pemerintah mengalihkan dana Rp200 triliun ke bank BUMN menjadi katalis utama penguatan IHSG dan saham perbankan. Dengan likuiditas yang lebih tinggi dan peluang ekspansi kredit yang lebih luas, bank-bank pelat merah diproyeksikan menjadi motor penggerak pasar.

Selain itu, dukungan dari sentimen global dan tren pertumbuhan sektor digital serta media memberikan peluang tambahan bagi investor untuk mengeksplorasi saham non-perbankan. Secara keseluruhan, kombinasi faktor domestik dan eksternal menciptakan momentum positif bagi IHSG dan memperkuat optimisme pasar ke depan.

Terkini

Lenovo 300E Chromebook Generasi Dua Laptop Murah Fleksibel

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:53 WIB

6 Shio Mendapat Kesempatan Membuka Hati dan Menerima Kasih

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:51 WIB

Haechan NCT Bersinar Debut Solo Lewat Album TASTE

Jumat, 12 September 2025 | 17:15:50 WIB